Pati – Untuk mempersiapkan kegiatan Bakti Sosial berupa Operasi bibir sumbing dan operasi katarak dalam rangka HUT ke- 74 Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2019 supaya dapat berjalan dengan lancer dan sesuai dengan rencana, hari ini senin, 26 agustus 2019 di aula Suluh Bakti Kodim 0718/Pati dilaksanakan pembekalan serta sosialisasi terkait dengan kegiatan tersebut.
Kegiatan pembekalan serta sosialisasi untuk para Babinsa seluruh jajaran Kodim 0718/Pati yang disampaikan oleh management Keluarga Sehat Hospital Pati bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para Babinsa yang melaksanakan pendataan terhadap pasien bibir sumbing dan Katarak diwilayah binaanya masing-masing.
Dalam pembekalan kali ini dari management KSH Pati mengutus dua pemateri, pemateri pertama adalah DR. Utami Widijanto, SP. M yang memberikan pembekalan dengan materi seputar penyakit katarak. Mengawali penjelasanya, Dokter Utami menerangkan tentang apa itu katarak, tanda-tandanya,penyebab serta cara penangananya.
Dijelaskan pula tentang Jenis katarak dan penyebabnya diantaranya adalah katarak akibat proses penuaan, Katarak kongenital/juvenile dari sejak lahir/anak-anak (misal bayi dari ibu yang terinfeksi rubella dan toxoplasma), Katarak sekunder : seperti yang disebabkan penyakit metabolic (DM), trauma, obat-obatan (steroid), sinar UV, Katarak komplikata : penyakit mata lain (uveitis).
Sementara itu pemateri kedua adalah DR. Pradita Budi Pranata menjelaskan tentang bibir sumbing diantaranya adalah tentang Celah bibir dan/atau lelangit (CBL) adalah kelainan kongenital terbanyak dan kelainan ketiga yang tersering di regio mulut dan maksilofasial. Insidensi kelahiran baru dengan CBL di Indonesia adalah satu diantara 600-1000 kelahiran.
Penyebab CBL sendiri masih kontroversial, disamping dari segi budaya masih adanya anggapan bahwa cacat tersebut merupakan tanda aib atau tanda jahat. Namun beberapa penelitian menyebutkan faktor genetik dan kelainan perkembangan janin dapat menyebabkan bayi terlahir dengan celah bibir/sumbing.
Dijelaskan pula untuk mendapatkan hasil yang sesuai (mendekati) harapan, yang paling diperhatikan adalah umur pasien pada saat akan dilakukan bedah dan prosedur perawatannya harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan karena operasi tidak dapat dilaksanakan sekali namun bertahap sesuai dengan batasan umur yang telah ditentukan oleh dokter.
Sebagai koordinator kegiatan bakti sosial yamg akan dilaksanakan oleh Kodim 0718/Pati yang bekerja sama dengan RS Keluarga Sehat Pati, Perwira seksi Teritorial Kapten Inf Kusmiyanto disela kegiatan menyampaikan bahwa, "Kegiatan sosialisasi serta pembekalan yang diberikan oleh tim dari KSH Pati tujuanya untuk memberikan pengetahuan dan bekal para Babinsa dalam pendataan serta sosialisasi kepada masyarakat di wilayah binaanya," ucap Kusmiyanto.
"Pembekalan ini sangat penting untuk para Babinsa dilapangan walaupun sudah sering kegiatan bakti sosial operasi katarak dilakukan di wilayah Kabupaten Pati,"
"Tidak ada ruginya menyerap ilmu serta pengetahuan sebagai bekal pribadi untuk melancarkan pelaksanaan tugas sebagai aparat teritorial yang setiap hari selalu bergaul dengan masyarakat binaanya,"Tandasnya.(Snpt/Pendim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar