Pati- Prihatin dengan kondisi kekeringan serta krisis air yang diderita oleh sebagian wilayah di Kabupaten Pati karena dampak yang ditimbulkan dari musim kemarau yang panjang, dan kebakaran lahan dipulau Sumatra dan Kalimantan, sejumlah elemen masyarakat di Kota Pati dan sekitarnya melaksanakan Shalat Istisqo.Sabtu,28/09/19.
Dampak kemarau yang tergolong panjang di tahun 2019 ini sudah banyak dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Pati, terhitung mulai bulan maret kemarin sampai ahir bulan September ini belum juga ada tanda-tanda musim hujan akan tiba.
Tercatat sejumlah kecamatan yang mengalami kekringan parah dan dapat digolongkan krisis air bersih yakni di sebagian Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Tambakromo, Sukolilo dan semakin lama semakin meluas.
Sudah banyak sekali donatur yang mengirimkan bantuan air bersih untuk membantu warga yang mengalami krisis air untuk kebutuhan sehari-hari.
Turut prihatin serta merasakan dampak yang diakibatkan oleh musim kemarau yang panjang sehingga menimbulkan banyak bencana kebakaran di pulau Sumatra, Kalimantan dan krisis air yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Pati, sejumlah elemen masyarakat di kota Pati, hari sabtu siang tadi dimulai pukul 13.00 wib bertempat di lapangan basket dan halaman stadion Joyokusumo Pati melaksanakan Shalat Istisqo' (Shalat mengharap turunnya hujan) yang diselenggarakan oleh MPAQ (Majelis Pengkajian Al-Qur'an dan Sunnah) diprakarsai oleh Majuri, SE., M.E Ketua MPAQ Pati.
Dalan kegiatan Shalat Istisqo yang dilaksanakan siang tadi dihadiri oleh Ketua MPAQ Pati Majuri, SE,M.E beserta seluruh anggota MPAQ, Ketua Panitia M. Jatmiko dan Segenap Panitia Shalat Istisqo, Danramil 01/Pati Kapten Inf Yahudi, S.Sos, Kapolsek Pati Iptu Sahlan, SH, MM, dan diikuti sekitar 700 orang jamaah.
Dalam khotbahnya, KH. Sigit Sulistyo, LC menyampaikan agar seluruh jamaah serta masyarakat untuk memperbanyak istighfar dan berdoa agar segera diturunkan hujan dan dimudahkan serta dihindarkan dari kesulitan, karena Negara Indonesia ini sedang diberi cobaan Allah SWT supaya lebih bisa introspeksi diri.
Khotib juga menyampaikan bahwa, "Dengan cuaca yang panas ini adalah sebagai sarana kita semua untuk memohon kepada Allah SWT agar segera menjauhkan Negara Indonesia dari segala cobaan atau ujian, Seperti kekeringan dan kebakaran bahkan keributan dimana-mana ini adalah salah satu bentuk ujian,"Tuturnya.(Snpt/Pendim)
0 komentar:
Posting Komentar